Penelitian terbaru dari China mengungkapkan bahwa virus corona bisa bertahan selama tiga minggu di tubuh pasien dengan tingkat kesehatan yang parah.

Virus tersebut ditemukan jauh di dalam paru-paru dan juga tinja pasien. Tim penelitian dari sebuah rumah sakit di provinsi Zhejiang China melaporkan bahwa semakin parah kondisi kesehatan mereka maka virusnya akan bertahan semakin lama.

Penelitian ini dipublikasikan di BMJ dan diklaim sudah melalui peer review. Artinya penelitian ini sudah ditinjau ahli-ahli lainnya.

Gejala Demam Malaria Mirip Chikungunya dan DBD, Cek Perbedaannya ...

Tim tersebut menguji 96 pasien di rumah sakit tersebut karena Covid-19 antara Januari dan Maret. Mereka menguji sampel dari hidung dan tenggorokan, dari sistem pernapasan yang lebih dalam, dalam darah, tinja dan urine.

Mereka ingin melihat berapa lama orang memiliki virus di sistem mereka dan apakah itu mungkin menyebar dengan berbagai cara. Temuan ini mendukung penelitian lain yang menunjukkan bahwa virus dapat menyebar dalam tinja dari orang yang terinfeksi.

"Durasi rata-rata virus dalam sampel pernapasan adalah 18 hari," catat BolaFila.org

Namun, tim di Zhejiang menemukan bahwa orang yang sakit memiliki lebih banyak virus di saluran pernapasan mereka.

Mereka juga menemukan perbedaan antara pria dan wanita dengan Covid-19. "Dalam penelitian ini, kami menemukan bahwa durasi virus secara signifikan lebih lama pada pria daripada pada wanita," tulis mereka.

Baca juga :

"Hasil kami menjelaskan penyebab keparahan penyakit pada pria dalam hal durasi virus. Selain perbedaan dalam status kekebalan antara pria dan wanita, itu juga telah dilaporkan terkait dengan perbedaan kadar hormon," tulis tim tersebut